Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Sabtu, 30 Juli 2016

Tazkiyatun Nafs

[Resume Kajian] Tazkiyatun Nafs
Ust. Adi Hidayat
1. QS 15 Ayat 28
2. QS 22 Ayat 5
3. QS 23 Ayat 12-14
4. QS 17 Ayat 85
5. QS 91 Ayat 7-10
Proses Penciptaan manusia yg didapatkan dari Alquran kepada kita,
  1. Setiap Manusia yang diciptakan dimulai dari bentuk fisiknya, menyempurnakan fisiknya terlebih dahulu
  2. Kemudian ditiup ruhnya
    QS 15 ayat 28, ayat pertama yang menunjukkan kepada kita tentang manusia pertama yang diciptakan.
    بشرا (manusia)➛ dalam Alquran terulang sebanyak 35 kali
Bagaimana Rincian Penciptaan manusia tersebut? → QS 22 ayat 5, QS 23 Ayat 12-14
⇒Proses Penciptaan fisik disingkat oleh Nabi shallallohu alaihi wa sallam di hadits Al arbain An Nawawi nomor hadits ke 4 dari Abdulloh bin Mas’ud Rodyiallohu anhu
  • Setiap anak cucu Adam dihimpun dalam perut ibunya
  • 40 hari pertama masih dalam proses pertemuan antara sperma dengan ovum
  • 40 hari kedua berbentuk alaqoh, zigot yang mulai menempel di dinding rahim
  • 40 hari ketiga usia 4 bulan berubah menjadi mudghoh, sudah mulai berbentuk
  • kemudian ditiupkan ruhnya melalui Malaikat
Ketika sudah mencapai usia 4 bulan kemudian disempurnakan fisiknya berbentuk mudghoh, maka ditiupkan ruh dalam jasad atau fisiknya. Jadi Ibu yang mengandung ketika sudah masuk usia 4 bulan sudah ditiupkan ruh kedalam janin tersebut.
Ruh Asalnya darimana? → QS 17 Ayat 85
  • Ruh itu urusan Alloh, yang mengatur Alloh. Ruh berasal dari Alloh. Semua yang berasal dari Alloh itu bersih
  • Ruh Sifatnya suci, bersih, membawa sifat-sifat kebaikan
  • Kumpulan sifat baik yang dibawa oleh ruh itu disebut Takwa (Potensi kebaikan)
Jika makanan yang dimakan oleh ibu yang mengandung itu baik, halal, maka janin berkembang dengan baik. Sebaliknya jika yang dimakan mengandung syubhat, apalagi haram berproses selama 4 bulan, maka jadilah kualitas janin yang dibentuk itu sudah membawa unsur-unsur masalah.
Kata Rasululloh Shallollohu alaihi wa sallam anak Adam tercipta dari tanah, sedangkan tanah ada yang coklat, ada yang bersih, ada yang hitam bahkan lumpur. Karena itulah Ruh ketika bercampur dengan fisik, fisik ini tidak murni membawa kebaikan, masih bercampur cenderung memancarkan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang memancarkan berbeda kadang baik kadang buruk kadang tidak dalam bahasa Arab disebut Fujur.
Oleh sebab itu Ruh ketika masuk dalam fisik, tidak murni (Takwa) lagi bergabung dengan Fujur, maka namanya dirubah Alquran bukan Ruh lagi akan tetapi menjadi Nafs (نفس). Karena unsurnya sudah bercampur. Hal ini sudah diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi napas, karena Ruh yang sudah masuk dalam fisik sudah bisa bernapas.
Kenapa disebut dengan Nafs? tidak Ruh lagi? Karena didalamnya sudah berkumpul, bukan ada Takwa saja tapi sudah menyatu dengan Fujur
⇒Kalau Ruh sudah masuk kedalam fisik berubah namanya menjadi Nafs, maka turun QS 91 ayat 7
⇒ Kalau Ruh sudah berubah menjadi Nafs didalamnya sudah berkumpul sifat Fujur/Nafsu dan Takwa, QS 91 ayat 8
  • Takwa terulang sebanyak 115 kali dalam Alquran
  • Fujur/Nafsu terulang sebanyak 115 kali dalam Alquran
⇒ Ketika manusia laihr sudah membawa Nafs dalam hidupnya, dalam jiwa kita selalu ada 2 sikap yang selalu bertentangan yang membawa pengaruh.
  1. Takwa, sering membawa kepada kebaikan
  2. Fujur, sering membawa kepada nafsu
Takwa ini agar dominan didorong oleh Malaikat. Malaikat dalam Alquran terulang sebanyak 88 kali. Fujur ini supaya dominan, menutupi takwa didorong oleh Syaithon. Syaithon dalam Alquran terulang sebanyak 88 kali.
Kalau kira-kira di satu tempat ada 2 hal yang berbeda, yang satu mengajak kepada kebaikan dan yang satu lagi mengajak kepada keburukan, kira-kira tempat it u akan seterusnya tenang atau  tidak? kadang naik kadang turun. Kalau yang baiknya ini dominan, yang nafsunya ditekan yang takwanya naik maka kata Alquran QS 91 ayat 9. Akan tentram orang yang bisa menekan/menghilangkan yang kotor-kotornya.
Setiap sifat baik yang dibawa Takwa pasti ada lawannya sifat buruk di Nafsu. Kata Alquran jika yang buruknya ditekan atau tidak dimunculkan, kemudian dimunculkan yang baik-baik saja maka hidupnya akan tenang, nyaman dan bahagia. Seseorang yang didominasi sifat buruknya, sifat nafsu muncul, takwanya tertekan kebawah, nafsu naik QS 91 ayat 10, hidupnya akan خاب ,nestapa, tidak tenteram.
خسر = rugi,     خاب= sudah rugi, tertuduh lagi
Saat manusia meninggal dunia (ada fisik + ruh) yang dicabut apanya? yang pulang bukan Ruhnya, akan tetapi yang pulang Nafsnya. yang datang dan yang pulang berbeda. Kenapa? Karena saat datang oleh Alloh ditiupkan melalui Malaikat dan menyatu dengan fisik ini, belum bawa apa-apa cuma membawa potensi baik-baik saja. Ketika masuk kedalam jasad itu yang dikembangkan seperti sholat, puasa, zakat, dan sebagainya.  Takwa inilah yang kemudian berubah menjadi amalan.
Oleh sebab itu saat dia kembali kepada Alloh yang pulang bukan cuma Ruhnya, sebab kalau Ruhnya yang pulang itu tidak bawa apa-apa sama seperti datang, yang pulang kepada Alloh ini yang disebut Nafs → QS Ali Imran ayat 185, Al Fajr Ayat 27.
Karena itu bagaimana caranya kita bisa menekan yang jelek-jelek ini memuncukan yang baik-baik, yang takwanya bisa muncul yang jeleknya bisa turun.
Kata Alquran → زكّا = sucikan, bersihkan
زكا = membersihkan sesuatu yang tidak nampak/keliatan
زكّا = membersihkan dengan serius
تزكّا = keseriusan yang diiringi dengan perasaan seketika, bergegas, mengerjakan
تزكية = bergegas memunculkan sifat baiknya untuk membersihkan yang kotor
النفس = Nafs (Fujur + Takwa)
Tazkiyatun Nafs Adalah istilah yang disebutkan oleh para Ulama sebagai Ilmu yang fungsinya untuk membimbing Kita bagaimana cara menekan nafsu yang buruk sehingga memunculkan lawannya, Takwa yang baik-baik.

SUMBER

Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif