Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Sabtu, 05 Mei 2012

IQRA' , BACALAH...............


bacalah ..

iqra’ …. adalah AYAT PERTAMA yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad S.A.W. mempunyai makna yang luar biasa.
iqra’ artinya adalah bacalah. Dengan ayat pertama ini, Allah memerintahkan kita untuk selalu membaca. Karena tidak disebutkan secara spesifik apa yang harus dibaca, maka bacalah semua apa yang ada di depan kita. Bacalah bukukeadaanlingkunganperilaku,sifatpenyajian dan semuanya, baik yang tersirat maupun yang tersurat. Karena denganmembaca, maka kita akan tahu, dan menjadi makhluk yang sempurna diantara makhluk Allah. Dengan cara membaca ini pula, Allah mengajarkan kepada manusia.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (dengan perantara baca-tulis). (QS. 96:4) .
Ingat, manusia satu-satunya makhluk yang diberi akal dan pikiran, sehingga dengan proses membaca, kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Membaca buku.
  
Membaca buku adalah salah satu kegiatan membaca yang sering kita lakukan. Denganmembaca buku, selain banyak informasi dan pengetahuan yang kita peroleh darinya, kita juga memperkaya imajinasi. Dengan membaca buku pula kita bisa mengetahui kejadian di belahan dunia lainnya, karena buku adalah jendela dunia.
Karenanya agar informasi yang kita peroleh benar dan menghasilkan kreasi imajinasi yang benar pula, maka hendaknya kita membaca buku-buku yang baik. Dengan membaca buku bacaan yang baik akan memberikan kebahagiaan dan keselamatan hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Membaca sebuah buku/informasi adalah proses transformasi pikiran dari penulis ke pembaca. Penulis tentunya ingin apa yang dia tulis disetujui dan diakui oleh pembaca. Sehingga kekuatan argumentasi seseorang yang disampaikan dalam sebuah tulisan atau informasi dapat mempengaruhi dan merubah pola pikir bahkan ideologi kita. Agar apa yang kita baca memberi manfaat kepada kita, baik berupa informasi kebaikan atau sebaliknya, hendaknya dalam memulai membaca, mulailah dengan bacaanbasmalah
Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, (QS. 96:1)
Membaca dengan tujuan memberi daya imajinasi, sangatlah berguna bagi mereka yang dalam masa pertumbuhan. Sehingga kita sebagai orang tua, hendaklah memberi buku bacaan yang sifatnya mendidik kepada putra-putri kita. Buku-buku ini antara lain cerita kepahlawanan, cerita sosial, kisah-kisah keagamaan, buku eksperimental dan lain-lain.
Dengan membaca buku-buku tersebut, anak-anak kita bisa berkembang sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu kognitif (pengembangan penalaran),  atau bersifat afektif(kebaikan budi pekerti) atau psikomotorik (kemampuan melakukan sesuatu).
Membaca alam lingkungan sekitar.
Selain membaca yang tersurat atau tertulis, pengetahuan dan informasi dapat pula kita peroleh dengan membaca dan mengamati alam lingkungan sekitar kita. Untuk mengerti pelajaran apa yang dapat kita peroleh dari alam, kita harus sering mengamati dan selalu ada pertanyaan “mengapa” dalam pikiran kita.
Kalau kita amati dan renungkan, ilmu yang kita peroleh dari alam adalah sebuahkeseimbangan. Keseimbangan harmonis antara siklus pertumbuhan dan kematian. Alam menumbuhkan generasi yang baru, dan di saat itu pula, ditempat lain, alam mematikan yang telah rapuh. Demikian terus menerus, sehingga alam selalu terisi dan tidak ada keabadian di alam ini.
Alampun akan memenuhi kebutuhan hidup makhluk di suatu tempat. Dan sebaliknya makhluk dapat beradaptasi untuk hidup dengan alam sekitarnya. Sehingga kita berpikir dan mengetahui, mengapa suatu tumbuhan bisa tumbuh subur di daerah tertentu, dan sebaliknya mati bila berada di tempat yang lain. dan seterusnya.
Untuk menunjukkan betapa pentingnya kita belajar dari alam, Allah S.W.T. menyebutkan nama-nama hewan dan tumbuhan/buah sebagai nama surat dalam Al-Qur’an. sebut saja :
Al-Baqarah (sapi betina), Al-An’am (hewan ternak), An-Nahl (lebah), An-Naml (semut),Al-Ankabut (laba-laba), At-Tiin (buah tin), Al-’Aaadiyaat (kuda perang), Al-Fiil (gajah).
demikian juga dengan peristiwa alam yang disebutkan dalam nama-nama surat dalam Al-Qur’an :
Al-A’raaf (tempat tertinggi), Ar-Ra’d (guruh), Al-Hijr (pegunungan Hijr), Al-Kahfi (gua),An-Nuur (cahaya), Ad-dakhaan (kabut), Al-Ahqaaf (bukit pasir), Adzz-Dzaariyaat (angin yang menerbangkan), Ath-Thuur (bukit), An-Najm (bintang), Al-Qamar (bulan), Al-Hadiid (besi), Al-Mulk (kerajaan), Al-Ma’arij (tempat-tempat naik), Al-Buruuj (gugusan bintang-bintang), At-Thaariq (yang datang di malam hari), Al-A’laa (yang paling tinggi),Al-Fajr (fajar), Asy-Syams (matahari), Al-Lail (malam), Ad-Dhuhaa (waktu matahari sepenggal naik), Al-Lahab (gejolak api), Al-Falaq (subuh).
Membaca yang tersirat lainnya.
Disamping membaca alam lingkungan sekitar kita, masih banyak hal/kejadian yang perlu kita baca dan kita ambil hikmahnya. Dan ini terlihat dari beberapa surat-surat Al-Qur’an, ada yang menyebutkan gender, kisah suatu kaum, kisah-kisah para rasul, suatu perbuatan dan lain sebagainya. Ini menekankan bagi kita agar dapat mengambil hikmah dari kejadian-kejadian dilingkungan kita.
Bacalah semua ini semampu kita, karena Allah S.W.T. akan membimbing kita melalui kejadian yang akan kita alami atau melalui bimbingan dari guru-guru kita. Dengan membaca diharapkan kita tanggap dan kritis terhadap sesuatu. Serta menjadikan diri ini menjadi pribadi seutuhnya, yaitu menggunakan sebaik-baiknya akal pikiran kita.
Dengan membaca dan dikembangkan dengan perenungan serta pengamatan yang mendalam, akan lahir ide-ide dan karya baru untuk memudahkan hidup ini. Inilah tujuan akhir diciptakannya akal-pikiran bagi manusia. Dan agar karya yang akan kita hasilkan bermanfaat bagi kehidupan manusia, awalilah semua ini dengan basmalah.

3 komentar:

Hariyadidzunnurain mengatakan...

?????

Hariyadidzunnurain mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hariyadidzunnurain mengatakan...

!!!!!!!!!!!!

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif