Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Kamis, 26 Juli 2012

Kisah Dusta Tentang Sebab Pernikahan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy


pernikahan nabi
Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Alah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: ‘Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah.’ Sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia sedang Allah lah yang lebih berhak untuk kamu takuti.” (QS. Al-Ahzab: 37)

Maka mayoritas ahli tafsir banyak membicarakan tentang sebab pernikahan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Zainab radhiallahu ‘anha dan tentang sesuatu yang disembunyikan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya.
Mereka menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi rumah Zaid bin Haritsah radhiallahu ‘anhu untuk mencarinya, tetapi ternyata dia sedang keluar rumah. Tiba-tiba Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Zainab bin Jahsy radhiallahu ‘anha tengah berdiri mengenakan kerudung, dan dia adalah termasuk wantia Quraisy yang paling cantik. Nabi pun tertarik dan jatuh cinta padanya, kemudian beliau pergi seraya mengatakan, “Maha suci Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat Yang membolak-balik hati.’
Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya dari Qotadah bahwa beliau mengatakan: “Yang disembunyikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya adalah harapan seandainya Zaidradhiallahu ‘anhu menceraikannya.”

Derajat Kisah

BATHIL. Kisah ini secara sanad adalah bathil sebagaimana ditegaskan oleh para ulama, di antaranya:
  1. Imam Ibnul Arobi berkata: “Riwayat-riwayat ini, semua sanadnya jatuh dan bathil.”
  2. Imam Ibnu Katsir berkata, “Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim menyebutkan atsar-atsar dari salaf tentang hal ini, kami tidak ingin mencantumkannya di sini karena semua tidak shahih.”
  3. Syaikh Dr. Muhammad Abu Syuhbah berkata bahwa kisah ini bathil, tidak memiliki penguat secara dalil maupun akal dan hanyalah kisah buatan musuh-musuh agama. Oleh karenanya kisah ini tidak disebutkan kecuali oleh ahli tafsir dan ahli sejarah yang hanya meriwayatkan semua berita baik yang shahih maupun lemah dan tidak ada dalam kitab-kitab hadis yang terpercaya.”
Selanjutnya beliau mengatakan, “Kesimpulannya, kalau memang kisah ini keadaannya seperti yang Anda lihat, yakni tidak memiliki sanad dan bertentangan dengan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak tersisa kecuali bahwa kisah ini adalah palsu.”

Mengkritisi Matan Kisah

Kisah ini dimanfaatkan dengan baik oleh orang-orang kafir dan sejawatnya dari orang-orang yang memiliki penyakit dalam hatinya bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mementingkan kebutuhan seksual sehingga sampai hati menyuruh anak angkatnya sendiri menceraikan istrinya agar dia bisa menikahi istrinya hanya sekedar untuk kepuasan seksual!
Subhanallah!! alangkah kotornya ucapan yang keluar dari mulut mereka! Mereka tidak mengucapkan kecuali kedustaan.
Tahukah mereka, seandainya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi karena kebutuhan seksual semata niscaya beliau akan memilih para gadis yang lebih cantik?! Tahukah mereka bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam sudah sering melihat Zainab radhiallahu ‘anhu sejak kecilnya?! Lantas, apakah masuk akal kalau Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam baru melakukan hal itu setelah pernikahan Zainab radhiallahu ‘anha dengan Zaid?
Sesungguhnya akal sehat manusia pasti akan mengingkari hal ini. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang Nabi yang dikenal di tengah-tengah kaumnya memiliki akhlak yang mulia dan tinggi, amanah, dan jujur sehingga mendapatkan pujian langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala? Lantas, mungkinkah setelah itu beliau memiliki hubungan rusak seperti itu?
Barangsiapa yang mau adil dan mempelajari sejarah sebab pernikahan dan poligami Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya dia akan mengetahui secara pasti bahwa pernikahan dan poligami beliau dibangun di atas hikmah-hikmah yang mengagumkan. Seperti penyebaran Islam, membantu wanita janda yang lemah, menjelaskan sebuah hukum syariat dan lain sebagainya. Jadi bukan hanya sekadar kepuasan seksual semata seperti tuduhan orang-orang yang benci kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamWallahu a’lam.
Tafsir yang Benar
Pendapat yang benar bahwa maksud sesuatu yang disembunyikan dalam hati Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berita dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada beliau bahwa Zainabradhiallahu ‘anha kelak akan menjadi istrinya.
Imam Az-Zuhri berkata, “Jibril turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan kepada beliau bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkannya dengan Zainab binti Jahsy radhiallahu ‘anha, itulah yang disembunyikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hatinya.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Kesimpulannya bahwa yang disembunyikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berita Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa Zainab binti Jahys radhiallahu ‘anhu, akan menjadi istrinya. Sedangkan yang membuat beliau menyembunyikan hal itu adalah karena beliau khawatir omongan orang bahwa beliau menikahi istri anaknya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin membatalkan keyakinan Jahiliyah seputar hukum menikahi mantan istri anak angkat yang dipraktikkan sendiri oleh imam kaum muslimin sehingga lebih mudah diterima oleh mereka.”
Oleh: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Sumber: Majalah Al-Furqon Edisi 10 Tahun Ke-9 1431 H/2010 M

Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif