Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Selasa, 27 November 2012

PENJELASAN TENTANG MAKNA TAUHID DAN SYAHADAT “LA ILAHA ILLALLAH”




Allah-green.svg
BAB 6


PENJELASAN TENTANG MAKNA
TAUHID DAN SYAHADAT
“LA ILAHA ILLALLAH”

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala  :“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri
mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa di antara
mereka yang lebih dekat (kepada Allah), dan mereka
mengharapkan rahmat-Nya serta takut akan siksa-Nya;
sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang
(harus) ditakuti.” (QS. Al Isra’: 57).

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak
dan kaumnya: "sesungguhnya aku membebaskan diri
dari apa yang kalian sembah, kecuali (Allah) Dzat yang
telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan
menunjukkan (kepada jalan kebenaran).” (QS. Az
Zukhruf: 26-27).

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendetapendeta
mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan
(mereka mempertaruhkan pula) Al Masih putera
Maryam; padahal mereka itu tiada lain hanyalah
diperintahkan untuk beribadah kepada satu sembahan,
tiada sembahan yang haq selain Dia. Maha suci Allah
dari perbuatan syirik mereka.” (QS. At Taubah: 31).

“Di antara sebagian manusia ada yang menjadikan
tuhan-tuhan tandingan selain Allah, mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah,
adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya
kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165).

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, bahwa
Rasulullah    bersabda:“Barangsiapa yang mengucapkan 
 لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ   dan
mengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah
harta dan darahnya, adapun perhitungannya terserah
kepada Allah”.

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada
bab-bab berikutnya.

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah
yang paling besar dan paling mendasar, yaitu
pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini
dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain:

1. Ayat dalam surat Al Isra’. Diterangkan dalam
ayat ini sanggahan terhadap orang-orang
musyrik, yang memohon kepada orang-orang
yang shaleh, oleh karena itu, ayat ini
mengandung suatu penjelasan bahwa perbuatan
mereka itu adalah syirik besar (18).
----------------------------------------------
(18) Dapat diambil kesimpulan dari ayat dalam surat Al Isra’
tersebut bahwa makna tauhid dan syahadat “La Ilaha
Illallah” yaitu: meninggalkan apa yang dilakukan oleh
orang-orang musyrik, seperti menyeru (memohon) kepada
orang-orang shaleh dan meminta syafaat mereka.

2. Ayat dalam surat At taubah. Diterangkan dalam
ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah
menjadikan orang-orang alim dan pendetapendeta
mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah,
dan dijelaskan pula bahwa mereka hanya
diperintahkan untuk menyembah kepada satu
sesembahan, dan menurut penafsiran yang
sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk
taat kepadanya dalam hal-hal yang tidak
bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa
kepadanya.

3. Kata-kata Nabi Ibrahim Alaihis Salam  kepada orang-orang
kafir: “sesungguhnya saya berlepas diri dari apa
yang kalian sembah, kecuali (saya hanya
menyembah) Dzat yang menciptakanku”.
Di sini beliau mengecualikan Allah dari
segala sesembahan.

Pembebasan (dari segala sembahan yang
batil) dan pernyataan setia (kepada sembahan
yang haq, yaitu: Allah) adalah makna yang
sebenarnya dari syahadat “La Ilaha Illallah”.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat
syahadat ini kalimat yang kekal pada
keturunannya, agar mereka ini kembali (kepada
jalan yang benar).” (QS. Az Zukhruf: 28).

4. Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan
dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh
Allah dalam firman-Nya:“Dan mereka tidak akan bisa keluar dari
neraka”. (QS. Al Baqarah: 167).

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa
mereka menyembah tandingan-tandingan selain
Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa
mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada
Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini
belum bisa memasukkan mereka ke dalam agama
Islam (19).

Lalu bagaimana dengan mereka yang
cintanya kepada sesembahan selain Allah itu
lebih besar dari cintanya kepada Allah?
Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma
hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan
tidak mencintai Allah?
------------------------------------------------
(19) Dari ayat dalam surat Al Baqarah tersebut diambil
kesimpulan bahwa penjelasan makna tauhid dan syahadat
La Ilaha Illallah” yaitu: pemurnian tauhid kepada Allah
yang diiringi dengan rasa rendah diri dan penghambaan
hanya kepada-Nya.

5. Sabda Rasulullah  :
 “Barangsiapa yang mengucapkan   لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ 
dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka
haramlah harta dan darahnya, adapun
perhitungannya terserah kepada Allah”.
Ini adalah termasuk hal yang penting sekali
yang menjelaskan pengertian  لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ   .
Sebab apa yang dijadikan Rasulullah sebagai
pelindung darah dan harta bukanlah sekedar
mengucapkan kalimat itu dengan lisan atau
memahami arti dan lafadznya, atau mengetahui
akan kebenarannya, bahkan bukan pula karena
tidak meminta kecuali kepada Allah saja, yang
tiada sekutu bagi-Nya, akan tetapi harus disertai
dengan tidak adanya penyembahan kecuali hanya
kepada-Nya.

Jika dia masih ragu atau bimbang, maka
belumlah haram dan terlindung harta dan
darahnya.

Betapa besar dan pentingnya penjelasan
makna   لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ yang termuat dalam hadits
ini, dan betapa jelasnya keterangan yang
dikemukakannya, dan kuatnya argumentasi yang
diajukan bagi orang-orang yang menentangnya.

*KITAB TAUHID BAB6

Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif