Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Minggu, 16 Desember 2012

TIDAK SEORANGPUN YANG BERHAK DISEMBAH SELAIN ALLAH


Allah-green.svg

BAB 15

TIDAK SEORANGPUN YANG BERHAK
DISEMBAH SELAIN ALLAH

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :“Apakah mereka mempersekutukan (Allah) dengan
berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan
sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri
buatan orang, dan berhala-berhala itu tidak mampu
memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya
dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak
dapat memberi pertolongan.” (QS. Al A’raf: 191-192).

“Dan sesembahan-sesembahan yang kalian mohon
selain Allah, tidak memiliki apa-apa walaupun setipis 
kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak akan
mendengar seruanmu itu; kalaupun mereka mendengar,
mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu; dan
pada hari kiamat meraka akan mengingkari
kemusyrikanmu, dan tidak ada yang dapat memberikan
keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh
Yang Maha Mengetahui. ” (QS. Fathir: 13-14).

Diriwayatkan dalam shahih (Bukhari dan Muslim)
dari Anas bin Malik Radiyallahu 'Anhu, ia berkata:“Ketika perang uhud Rasulullah         terluka
kepalanya, dan pecah gigi gerahamnya, maka beliau
bersabda: “Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang
melukai Nabinya? Kemudian turunlah ayat: “Tak ada
hak apapun bagimu dalam urusan mereka itu”. (QS. Ali
Imran: 128).”

Dan diriwayatkan dalam shahih Bukhari dari Ibnu
Umar Radiyallahu 'Anhu bahwa ia mendengar Rasulullah         bersabda 
ketika beliau berdiri dari ruku’ pada rakaat yang terakhir
dalam shalat shubuh:“Ya Allah, laknatilah si fulan dan sifulan”, setelah
beliau mengucapkan:setelah itu turunlah firman Allah:“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka
itu”.

Dalam riwayat yang lain: “Beliau mendoakan semoga
Shafwan bin Umayah, Suhail bin Amr, dan Al Harits bin
Hisyam dijauhkan dari rahmat Allah”, maka turunlah
ayat:“Tak ada hak apapun bagimu dalam urusan mereka
itu”.

Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dari Abu
Hurairah Radiyallahu 'Anhu ia berkata: “ketika diturunkan kepada
Rasulullah    firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :“Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang
terdekat.” (QS. Asy Syu’ara: 214).

Beliau berdiri dan bersabda: “Wahai orang-orang
Quraisy, tebuslah diri kamu sekalian (dari siksa Allah
dengan memurnikan ibadah kepadaNya). Sedikitpun aku
tidak bisa berbuat apa-apa dihadapan Allah untuk
kalian. 

Wahai Abbas bin Abdul Muthalib, sedikitpun aku
tidak bisa berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah,
wahai Shafiyah bibi Rasulullah, sedikitpun aku tidak bisa
berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti, wahai
Fatimah binti Rasulillah, mintalah kepadaku apa saja
yang kau kehendaki, tapi sedikitpun aku tidak bisa
berbuat apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti”.

Kandungan bab ini:

1. Penjelasan tentang kedua ayat tersebut diatas (39).
-------------------------------------------------------
(39)Kedua ayat tersebut menunjukkan kebatilan syirik mulai
dari dasarnya, karena makhluk yang lemah ini, yang tidak
mempunyai kekuasaan apa-apa, tidak dapat dijadikan
sebagai sandaran sama sekali; dan menunjukkan pula
bahwa Allah lah yang berhak dengan segala macam ibadah
yang dilakukan manusia.


2. Kisah perang uhud.


3. Rasulullah, pemimpin para rasul, dalam shalat
subuh telah membaca qunut sedang para sahabat
dibelakangnya mengamini.

4. Orang-orang yang beliau doakan semoga Allah
menjauhkan rahmat-Nya dari mereka adalah
orang-orang kafir.

5. Mereka telah melakukan perbuatan yang tidak
dilakukan oleh orang-orang kafir yang lain,
antara lain melukai kepala Rasulullah, dan
berupaya untuk membunuh beliau, serta
mengoyak-ngoyak tubuh para korban yang
terbunuh, padahal yang terbunuh itu adalah sanak
famili mereka.


6. Terhadap peristiwa itulah Allah menurunkan
firman-Nya kepada beliau:

7. Allah berfirman:“Atau Allah terima taubat mereka, atau
menyiksa mereka.” (QS. Ali Imran: 128).
Kemudian Allah pun menerima taubat
mereka, dengan masuknya mereka ke dalam
agama Islam, dan menjadi orang-orang yang
beriman.

8. Dianjurkannya melakukan qunut nazilah, yaitu:
qunut yang dilakukan ketika umat Islam dalam
keadaan marabahaya.

9. Menyebutkan nama-nama mereka beserta nama
orang tua mereka ketika didoakan terlaknat di
dalam shalat, tidak membatalkan shalat.


10. Boleh melaknat orang kafir tertentu di dalam
qunut.

11. Kisah Rasulullah         ketika diturunkan kepada
beliau firman Allah “Dan berilah peringatan
kepada keluargamu yang terdekat”.


12. Kesungguhan Rasulullah         dalam hal ini,
sehingga beliau melakukan sesuatu yang
menyebabkan dirinya dituduh gila, demikian
halnya apabila dilakukan oleh orang mukmin
pada masa sekarang.

13. Rasulullah          memperingatkan keluarganya yang
paling jauh kemudian yang terdekat dengan
sabdanya: “sedikitpun Aku tidak bisa berbuat
apa-apa untukmu dihadapan Allah nanti” sampai
beliau bersabda: “wahai Fatimah putri Rasul,
aku tidak bisa berbuat untukmu apa-apa
dihadapan Allah nanti”.

Jika beliau sebagai pemimpin para rasul telah
berterus-terang tidak bisa membela putrinya
sendiri pemimpin kaum wanita di jagat raya ini,
dan jika orang mengimani bahwa apa yang beliau
katakan itu benar, kemudian jika dia memperhatikan apa yang terjadi pada diri kaum
khawash (40) dewasa ini, maka akan tampak
baginya bahwa tuhid ini sudah ditinggalkan, dan
tuntunan agama sudah menjadi asing.

-------------------------------------
(40)Kaum Khowash ialah: orang-orang tertentu yang
ditokohkan dalam masalah agama, dan merasa bahwa
dirinya patut diikuti, disegani dan diminta berkah doanya.


Kitab Tauhid Bab 15 hal 88-93

Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif