BAB 16
MALAIKAT MAKHLUK YANG PERKASA,
BERSUJUD KEPADA ALLAH (41)
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :“Sehingga apabila telah dihilangkan rasa takut dari
hati mereka (malaikat), mereka berkata: "apakah yang
telah difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab:
"perkataan yang benar, dan Dialah Yang Maha Tinggi
lagi Maha Besar.” (QS. Saba’: 23).
segala macam ibadah. Karena apabila para malaikat,
sebagai makhluk yang sangat perkasa dan paling kuat,
bersujud di hadapan Allah yang Maha tinggi dan Maha
besar ketika mendengar firman-Nya, maka tidak ada yang
berhak dengan ibadah, puja dan puji, sanjungan dan
pengagungan kecuali Allah.
Diriwayatkan dalam kitab shahih Imam Bukhari, dari
Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:“Apabila Allah menetapkan suatu perintah di atas
langit, para malaikat mengibas-ngibaskan sayapnya,
karena patuh akan firman-Nya, seolah-olah firman yang
didengarnya itu bagaikan gemerincing rantai besi (yang
ditarik) di atas batu rata, hal ini memekakkan mereka
(sehingga jatuh pingsan karena ketakutan), “sehingga
apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati-hati
mereka, mereka berkata: “apakah yang telah
difirmankan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: “
(perkataan) yang benar, dan Dialah yang maha tinggi
lagi maha besar”, ketika itulah (syetan-syetan) pencuri
berita mendengarnya, pencuri berita itu sebagian diatas
sebagian yang lain - Sufyan bin Uyainah (42)
menggambarkan dengan telapak tangannya, dengan
direnggangkan dan dibuka jari jemarinya - ketika mereka
(penyadap berita) mendengar berita itu, disampaikanlah
kepada yang ada di bawahnya, dan seterusnya, sampai
ke tukang sihir dan tukang ramal, tapi kadang-kadang
syetan pencuri berita itu terkena syihab (meteor)
sebelum sempat menyampaikan berita itu, dan kadangkadang
sudah sempat menyampaikan berita sebelum
terkena syihab, kemudian dengan satu kalimat yang
didengarnya itulah tukang sihir dan tukang ramal itu
melakukan seratus macam kebohongan, mereka
mendatangi tukang sihir dan tukang ramal seraya
berkata: bukankah ia telah memberi tahu kita bahwa
pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar),
sehingga ia dipercayai dengan sebab kalimat yang
didengarnya dari langit”.
---------------------------------------------
(42) Sufyan bin Uyainah bin Maimun Al Hilali, salah seorang
periwayat hadits ini.
An – Nawwas bin Sam’an Radiyallahu 'Anhu menuturkan bahwa
Rasulullah ﷺ , bersabda:“Apabila Allah Subhanahu Wa Ta'ala
hendak mewahyukan perintah-
Nya, maka Dia firmankan wahyu tersebut, dan langit-langit
bergetar dengan kerasnya karena takut kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan ketika para malaikat mendengar firman
tersebut mereka pingsan dan bersujud, dan di antara
mereka yang pertama kali bangun adalah Jibril, maka
Allah sampaikan wahyu yang Ia kehendaki kepada Jibril,
kemudian Jibril melewati para malaikat, setiap ia
melewati langit maka para penghuninya bertanya
kepadanya: “apa yang telah Allah firmankan kepadamu?
Jibril menjawab: “Dia firmankan yang benar, dan
Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, dan seluruh
malaikat yang ia lewati bertanya kepadanya seperti
pertanyaan pertama, demikianlah sehingga Jibril
menyampaikan wahyu tersebut sesuai dengan yang telah
diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya.”
Kandungan bab ini:
1. Penjelasan tentang ayat yang telah disebutkan di
atas (43).
-----------------------------------------------------
(43)Ayat ini menerangkan keadaan para malaikat, yang mana
mereka adalah makhluk Allah yang paling kuat dan amat
perkasa yang disembah oleh orang-orang musyrik. Apabila
demikian keadaan meraka dan rasa takut mereka kepada
Allah ketika Allah berfirman, maka apakah pantas mereka
dijadikan sesembahan selain Allah? Tentu tidak pantas,
dan makhluk selain mereka lebih tidak pantas lagi.
2. Ayat tersebut mengandung argumentasi yang
memperkuat kebatilan syirik, khususnya yang
berkaitan dengan orang-orang shaleh, dan ayat
itu juga memutuskan akar-akar pohon syirik yang
ada dalam hati seseorang.
3. Penjelasan tentang firman Allah: “mereka
menjawab: “(perkataan) yang benar” dan
Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (44)”
-----------------------------------------------------
(44)Firman Allah ini menunjukkan: bahwa Kalamullah
bukanlah makhluk (ciptaan), karena mereka berkata:
“Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhanmu?
menunjukkan pula bahwa Allah Maha Tinggi di atas
seluruh makhluk-Nya, dan Maha Besar yang kebesaran-
Nya tidak dapat dijangkau oleh pikiran mereka.
4. Menerangkan tentang sebab pertanyaan para
malaikat tentang wahyu yang difirmankan Allah.
5. Jibril kemudian menjawab pertanyaan mereka
dengan perkataan: “Dia firmankan yang benar
…”
6. Menyebutkan bahwa malaikat yang pertama kali
mengangkat kepalanya adalah Jibril.
7. Jibril memberikan jawaban tersebut kepada
seluruh malaikat penghuni langit, karena mereka
bertanya kepadanya.
8. Para malaikat penghuni langit jatuh pingsan
ketika mendengar firman Allah.
9. Langitpun bergetar keras ketika mendengar
firman Allah itu.
10. Jibril adalah malaikat yang menyampaikan
wahyu itu ke tujuan yang telah diperintahkan
Allah kepadanya.
11. Hadits di atas menyebutkan tentang adanya
syetan-syetan yang mencuri berita wahyu.
12. Cara mereka mencuri berita, sebagian mereka
naik di atas sebagian yang lain.
13. Peluncuran syihab (meteor) untuk menembak
jatuh syetan-syetan pencuri berita.
14. Adakalanya syetan pencuri berita itu terkena
syihab sebelum sempat menyampaikan berita
yang didengarnya, dan adakalanya sudah sempat
menyampaikan berita ke telinga manusia yang
menjadi abdinya sebelum terkena syihab.
15. Adakalanya ramalan tukang ramal itu benar.
16. Dengan berita yang diterimanya ia melakukan
seratus macam kebohongan.
17. Kebohongannya tidak akan dipercaya kecuali
karena adanya berita dari langit (melalui syetan
penyadap berita).
18. Kecenderungan manusia untuk menerima suatu
kebatilan, bagaimana mereka bisa bersandar
hanya kepada satu kebenaran saja yang
diucapkan oleh tukang ramal, tanpa
memperhitungkan atau mempertimbangkan
seratus kebohongan yang disampaikannya.
19. Satu kebenaran tersebut beredar luas dari mulut
ke mulut dan diingatnya, lalu dijadikan sebagai
bukti bahwa apa yang dikatakan oleh tukang
ramal itu benar.
20. Menetapkan sifat sifat Allah (seperti yang
terkandung dalam hadits di atas), berbeda dengan
faham Asy’ariyah yang mengingkarinya.
21. Penjelasan bahwa bergetarnya langit dan
pingsannya para malaikat itu disebabkan karena
rasa takut mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala .
22. Para malaikat pun bersujud kepada Allah.
*Kitab Tauhid bab 16 hal 94-99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar