BAB 14
MINTA PERTOLONGAN DAN BERDO’A KEPADA
SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :“Dan janganlah kamu memohon/berdo’a kepada
selain Allah, yang tidak dapat memberikan manfaat dan
tidak pula mendatangkan bahaya kepadamu, jika kamu
berbuat hal itu maka sesungguhnya kamu dengan
demikian termasuk orang-orang yang dzalim (musyrik).”
(QS. Yunus: 106).
“Dan jika Allah menimpakan kepadamu suatu
bahaya, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi
kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya.
Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia
lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Yunus: 107).
“Sesungguhnya mereka yang kamu sembah selain
Allah itu tidak mampu memberikan rizki kepadamu, maka
mintalah rizki itu kepada Allah dan sembahlah Dia (saja)
serta bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah
kamu sekalian dikembalikan.” (QS. Al Ankabut: 17 ).
“Dan tiada yang lebih sesat dari pada orang yang
memohon kepada sesembahan-sesembahan selain Allah,
yang tiada dapat mengabulkan permohonannya sampai
hari kiamat dan sembahan-sembahan itu lalai dari
(memperhatikan) permohonan mereka. Dan apabila
manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya
sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan
mengingkari pemujaan mereka.” (QS. Al Ahqaf: 5-6).
“Atau siapakah yang mengabulkan (do’a) orang orang
yang dalam kesulitan di saat ia berdo’a kepada-
Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang
menjadikan kamu sekalian menjadi khalifah di bumi?
Adakah sesembahan (yang haq) selain Allah? Amat
sedikitlah kamu mengingat-(Nya).” (QS. An Naml: 62).
Imam At-thabrani dengan menyebutkan sanadnya
meriwayatkan bahwa: “pernah ada pada zaman
Rasulullah ﷺ seorang munafik yang selalu menyakiti
orang-orang mu’min, maka salah seorang di antara orang
mu’min berkata: “marilah kita bersama-sama memohon
perlindungan kepada Rasulullah ﷺ supaya dihindarkan
dari tindakan buruk orang munafik ini”, ketika itu
Rasulullah ﷺ
menjawab:
“Sesungguhnya aku tidak boleh dimintai
perlindungan, hanya Allah sajalah yang boleh dimintai
perlindungan”.
Kandungan bab ini:
1. Istighatsah itu pengertiannya lebih khusus dari
pada berdo’a(33).
-----------------------------------
(33) Istighatsah ialah: meminta pertolongan ketika dalam
keadaan sulit supaya dibebaskan dari kesulitan itu.
2. Penjelasan tentang ayat yang pertama (34).
----------------------------------------
(34)Ayat pertama menunjukkan bahwa dilarang memohon
kepada selain Allah, karena selain-Nya tidak dapat
memberikan manfaat dan tidak pula dapat mendatangkan
bahaya kepada seseorang.
3. Meminta perlindungan kepada selain Allah
adalah syirik besar.
4. Orang yang paling shaleh sekalipun jika
melakukan perbuatan ini untuk mengambil hati
orang lain, maka ia termasuk golongan orangorang
yang dzalim (musyrik).
5. Penjelasan tentang ayat yang kedua (35).
--------------------------------------
(35)Ayat kedua menunjukkan bahwa Allah-lah yang berhak
dengan segala ibadah yang dilakukan manusia, seperti doa,
istighatsah dan sebagainya. Karena hanya Allah yang
Maha Kuasa, jika Dia menimpakan sesuatu bahaya kepada
seseorang, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
selain Dia sendiri, dan jika Dia menghendaki untuk
seseorang suatu kebaikan, maka tidak ada yang dapat
menolak karunia-Nya. Tidak ada seorangpun yang
menghalangi kehendak-Nya.
6. Meminta perlindungan kepada selain Allah
tidak dapat mendatangkan manfaat duniawi, di
samping perbuatan itu termasuk perbuatan
kafir.
7. Penjelasan tentang ayat yang ketiga (36).
---------------------------------------------------
(36)Ayat ketiga menunjukkan bahwa hanya Allah yang berhak
dengan ibadah dan rasa syukur kita, dan hanya kepada-
Nya seharusnya kita meminta rizki, karena selain Allah
tidak mampu memberikan rizki.
8. Meminta rizki itu hanya kepada Allah,
sebagaimana halnya meminta surga.
9. Penjelasan tentang ayat yang keempat (37).
-----------------------------------------
(37)Ayat keempat menunjukkan bahwa doa (permohonan)
adalah ibadah. Karena itu, barangsiapa yang
menyelewengkannya kepada selain Allah, maka dia adalah
musyrik.
10. Tidak ada orang yang lebih sesat dari pada
orang yang memohon kepada sesembahan
selain Allah.
11. Sesembahan selain Allah tidak merasa dan
tidak tahu kalau ada orang yang memohon
kepadanya.
12. Sesembahan selain Allah akan benci dan marah
kepada orang yang memohon kepadanya pada
hari kiamat.
13. Permohonan ini dianggap ibadah kepada
sesembahan selain Allah.
14. Pada hari kiamat sesembahan selain Allah itu
akan mengingkari ibadah yang ditujukan
kepada mereka.
15. Permohonan kepada selain Allah inilah yang
menyebabkan seseorang menjadi orang yang
paling sesat.
16. Penjelasan tentang ayat yang kelima (38).
--------------------------------------------
(38)Ayat kelima menunjukkan bahwa istighatsah (mohon
pertolongan) kepada selain Allah – karena tidak ada yang
kuasa kecuali Dia – adalah bathil dan termasuk syirik.
adanya pengakuan dari para penyembah
berhala bahwa tidak ada yang dapat
mengabulkan permohonan orang yang berada
dalam kesulitan kecuali Allah, untuk itu, ketika
mereka berada dalam keadaan sulit dan terjepit,
mereka memohon kepada-Nya dengan ikhlas
dan memurnikan ketaatan untuk-Nya.
18. Hadits di atas menunjukan tindakan preventif
yang dilakukan Rasulullah ﷺ untuk
melindungi ketauhidan, dan etika sopan santun
beliau kepada Allah.
KITAB TAUHID BAB 14 HAL 82-88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar