Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Minggu, 09 September 2012

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah 3


Macam-Macam Syirik Akbar

Soal 1:
Bolehkah kita ber-istighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) kepada orang mati atau ghaib?
Jawab 1:
Tidak boleh, sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla:
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (Terj. An-Nahl: 20-21)

Dan firman Allah:
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ 
Artinya: “Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (Terj. Al-Anfaal: 9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث .حديث حسن رواه الترمذي
Artinya: “Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku ber-istighatsah (meminta pertolongan).” (Hadits riwayat Tirmidzi)
Soal 2:
Bolehkah kita melakukan isti’anah (minta perotolongan) kepada selain Allah?
Jawab 2:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ . أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (Terj. An-Nahl: 20-21)
Dan firman Allah:
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Artinya: “Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (Terj. Al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إذا سألت فسأل الله، وإذا استعنت فاستعن بالله.حديث صحيح رواه الترمذي
Artinya: “Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah dan bila kamu meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (Hadits riwayat Tirmidzi: hasan shohih)
Soal 3:
Bolehkah kita minta pertolongan kepada orang hidup?
Jawab 3:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah:
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Artinya: “Tolong-menolonglah dalam berbuat baik dan taqwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (Terj. Al-Maidah: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
والله في عون العبد، ما كان العبد في عون أخيه.حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.”(Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 4:
Bolehkah kita bernadzar untuk selain Allah?
Jawab 4:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً
Artinya: “Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku manadzarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam perutkku menjadi penjaga Baitil Maqdis.” (Terj. Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من نذرا عن يطيع الله فليطعه، ومن نذر أن يعصيه فلا يعصه .حديث صحيح رزاه البخاري
Artinya: “Barangsiapa yang bernadzar kepada Allah untuk mentaati-Nya, maka taatilah dan barangsiapa yang bernadzar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya.” (Hadits shohih riwayat Bukhari)
Soal 5:
Bolehkah kita menyembelih kurban untuk selain Allah?
Jawab 5:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka shalatlah karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” (Terj. Al-Kautsar: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لعن الله من ذبح لغير الله.رواه مسلم
Artinya: “Allah melaknat orang yang menyembelih kurban untuk selain Allah.” (Hadits riwayat Muslim)
Soal 6:
Bolehkah kita melakukan thawaf di kuburan?
Jawab 6:
Tidak boleh kita thawaf kecuali di Ka’bah, dalilnya firman Allah:
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ 
Artinya: “Dan berthawaflah di rumah yang kuno (Ka’bah) ini.” (Terj. Al-Hajj: 29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من طاف بالبيت سبعا و صلى ركعتين، كان كعتق رقبلة .حديث صحيح رواه إبن ماجه
Artinya: “Barangsiapa yang thawaf di Ka’bah tujuh kali dan shalat dua raka’at, adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (Hadits riwayat Ibnu Majah: shohih)
Soal 7:
Apa hukum sihir?
Jawab 7:
Sihir termasuk kufur (perbuatan kekafiran), dalilnya firman Allah:
وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
Artinya: “Akan tetapi syetan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (Terj. Al-Baqoroh: 102)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
اجتنبوا السبع المبيقات الشرك بالله و السحر…. .حديث صحيح رزاه مسلم
Artinya: “Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (yaitu) syirik kepada Allah, sihir, …..”(Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 8:
Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) para peramal (apranormal) dan dukun tentang ilmu ghaib?
Jawab 8:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan yang di bumi yang mengetahui tentang yang ghaib itu kecuali Allah.” (Terj. An-Naml: 65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من أتى عرافا، أو كاهنا، فصدقه بما يقول، فقد كفر بما أنزل على محمد .حديث صحيح رواه أحمد
Artinya: “Barangsiapa yang mendatangi para peramal dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (Hadits riwayat Ahmad: shohih)
Soal 9:
Adakah yang dapat mengetahui perkara ghaib?
Jawab 9:
Tidak ada satupun yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali orang yang dikehendaki oleh Allah dari rasul-rasul-Nya. Allah berfirman:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً . إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدا
Artinya: “Dialah yang mengetahui yang ghaib dan tidak seorangpun yang diberitahu tentang keghaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripara Rasul.” (Terj. Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لا يعلم الغيب إلا الله .حديث حصن رواه الطبراني
Artinya: “Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.” (Hadits riwayat Thabrani: hasan)
Soal 10:
Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak bala)?
Jawab 10:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ
Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أما إنها لا تزيدك إلا وهنا، إنبذها عتك، فإنك لو مت ما أفلحت أبدا .حديث صحيح رواه الحاكم و صحيحه و وافقه الذهبي
Artinya: “Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan daja, buanglah ia karena sesungguhnya jika kamu mati sedang kamu masih memakainya, maka kamu akan merugi selamanya.” (Hadits riwayat Hakim: shohih)
11 - Bolehkah menggantungkan jimat-jimat atau yang lain yang sejenisnya?
Jawab 11:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ 
Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17)

Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من علق تميمة فقد أشرك.حديث صحيص رواه أحمد
Artinya: “Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka dia telah musyrik.”(Hadits riwayat Ahmad)
التميمة (jimat, susuk, dan sejenisnya) adalah segala sesuatu yang digantungkan atau dipergunakan untuk menangkal ‘ain (gangguan akibat pandangan mata).
Soal 12:
Apa hukumnya beramal berdasarkan undang-undang atau aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab 12:
Melakukannya adalah kafir apabila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu adalah orang kafir.” (Terj. Al-Ma’idah: 44)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وما لم تحكم ألؤئمتكم بكتاب الله، ويتخيروا مما أنزل الله، إلا حعل الله بأسهم بينهم .حديث دحسن رواه إبن ماحه و غيره
Artinya: “Dan apabila para pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak pula memilih dari apa yang diturunkan Allah melainkan Allah akan menimpakan kekerasan yang terjadi antara sesama mereka.” (Hadits riwayat Ibnu Majah dan yang lainnya: hasan)
Soal 13:
Bagaimana menolak gangguan syetan yang menanyakan: Siapa yang menciptakan Allah?
Jawab 13:
Apabila syetan membisikkan pertanyaan itu pada salah seorang diantara kamu, maka mintalah perlndungan kepada Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: “Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Terj. Fushshilat: 36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita cara menolak tipu daya syetan dengan mengucapkan:
آمنت بالله و رسوله، الله أحد، الله الصمد، ام يلد، ولم يولد، ولم يكن له كفوا أحد. ثم                             ليتفل عن يساره ثلاثا، وليستعذ من الشيطان، وليمته، فإن ذلك يذهب عنه.
Artinya: “Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang menyamai-Nya ‘ Kemudian meludah ke kiri tiga kali.”
Maka dia akan terbebas dari godaan syetan. Ini adalah ringkasan hadits-hadits shohih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud.
Soal 14:
Apa bahaya syirik besar?
Jawab 14:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَار
Artinya: “Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim.” (Terj. Al-Ma’idah: 72)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
و من لقي الله يشرك به شيئا دخل النار .حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Barangsiapa yang menghadap Allah dalam keadaan berbuat syirik, pasti dia akan masuk neraka.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 15:
Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab 15:
ذَلِكَ هُدَى اللّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Artinya: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Terj. Al-An’am: 88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi:
قال الله تعالى أنا أغنى الشركاء عن الشرك. من عمل عملا أشرك معي فيه غيري تركته و شركه .حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Allah berfirrman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa beramal dengan suatu amalan dan mempersekutukan Aku dengan yang lainnya dalam amalan itu, maka akan Kutinggalkan dia bersama sekutunya.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Bolehkah menggantungkan jimat-jimat atau yang lain yang sejenisnya?
Jawab 11:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ 
Artinya: “Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (Terj. Al-An’am: 17)

Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من علق تميمة فقد أشرك.حديث صحيص رواه أحمد
Artinya: “Barangsiapa yang menggantungkan diri pada jimat, maka dia telah musyrik.”(Hadits riwayat Ahmad)
التميمة (jimat, susuk, dan sejenisnya) adalah segala sesuatu yang digantungkan atau dipergunakan untuk menangkal ‘ain (gangguan akibat pandangan mata).
Soal 12:
Apa hukumnya beramal berdasarkan undang-undang atau aturan yang menyelisihi hukum Islam?
Jawab 12:
Melakukannya adalah kafir apabila ia mengizinkannya atau meyakini kebenarannya, dengan dalil firman Allah:
وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللّهُ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ
Artinya: “Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan Allah, mereka itu adalah orang kafir.” (Terj. Al-Ma’idah: 44)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وما لم تحكم ألؤئمتكم بكتاب الله، ويتخيروا مما أنزل الله، إلا حعل الله بأسهم بينهم .حديث دحسن رواه إبن ماحه و غيره
Artinya: “Dan apabila para pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan tidak pula memilih dari apa yang diturunkan Allah melainkan Allah akan menimpakan kekerasan yang terjadi antara sesama mereka.” (Hadits riwayat Ibnu Majah dan yang lainnya: hasan)
Soal 13:
Bagaimana menolak gangguan syetan yang menanyakan: Siapa yang menciptakan Allah?
Jawab 13:
Apabila syetan membisikkan pertanyaan itu pada salah seorang diantara kamu, maka mintalah perlndungan kepada Allah. Dalilnya adalah firman Allah:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya: “Dan jika syetan itu mengganggumu, maka mintalah perlindungan kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Terj. Fushshilat: 36)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan pada kita cara menolak tipu daya syetan dengan mengucapkan:
آمنت بالله و رسوله، الله أحد، الله الصمد، ام يلد، ولم يولد، ولم يكن له كفوا أحد. ثم                             ليتفل عن يساره ثلاثا، وليستعذ من الشيطان، وليمته، فإن ذلك يذهب عنه.
Artinya: “Aku beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak seorangpun yang menyamai-Nya ‘ Kemudian meludah ke kiri tiga kali.”
Maka dia akan terbebas dari godaan syetan. Ini adalah ringkasan hadits-hadits shohih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud.
Soal 14:
Apa bahaya syirik besar?
Jawab 14:
Syirik besar menyebabkan kekal di neraka, dengan dalil firman Allah:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَار
Artinya: “Sesungguhnya orang yang musyrik kepada Allah maka Allah mengharamkan surga baginya dan tempat tinggalnya adalah neraka dan tidak ada seorang penolongpun bagi orang-orang yang zalim.” (Terj. Al-Ma’idah: 72)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
و من لقي الله يشرك به شيئا دخل النار .حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Barangsiapa yang menghadap Allah dalam keadaan berbuat syirik, pasti dia akan masuk neraka.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Soal 15:
Bermanfaatkah amal yang disertai syirik?
Jawab 15:
ذَلِكَ هُدَى اللّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُواْ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
Artinya: “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Terj. Al-An’am: 88)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Qudsi:
قال الله تعالى أنا أغنى الشركاء عن الشرك. من عمل عملا أشرك معي فيه غيري تركته و شركه .حديث صحيح رواه مسلم
Artinya: “Allah berfirrman: Aku tidak butuh pada sekutu-sekutu itu, barangsiapa beramal dengan suatu amalan dan mempersekutukan Aku dengan yang lainnya dalam amalan itu, maka akan Kutinggalkan dia bersama sekutunya.” (Hadits shohih riwayat Muslim)
Sumber ; Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu dalam artikel www.muslimah.or.id

---------------------------------------------------------------------------------
Artikel Terkait ;  - Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah 1
                          - Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah 2


Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif