Barangsiapa yang mendapati suatu perselisihan, maka ia harus berpegang dengan Sunnah Nabi shallalla

  • Saya tidak mengatakan diri saya sebagai seorang ahli 'ilmu karena memang saya bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu . maka Janganlah engkau MENIMBA dan BERTANYA tentang 'ilmu kepadaku. Janganlah pula jadikan postingan-postingan saya sebagai rujukan 'ilmu bagi kalian. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah dengan 'ilmu dan hujjah.

Bukti Cinta

Di antara tanda cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat.

(Tafsiir Ibni Katsiir I/384)

Sabtu, 22 September 2012

Obrolan Bersama Mantan Artis

JUst. Hari Moekti: Ngaji Sekarang Juga, Jangan Tunggu Esok…!

Gimana ceritana kang hari banting setir dari musisi menjadi da’i?

Julukan ‘si kutu loncat’ melekat erat saat aksi panggungnya memukau jutaan penikmat blantika musik nusantara di era tahun 80-an. Rocker dengan nama asli Haridi Wibowo ini kini udah nggak lagi manggung untuk bernyanyi. Sejak tahun 1996, dunia gemerlap selebritis yang pernah membesarkan namanya dia tinggalkan setelah mengenal Islam lebih dalam. Jalan dakwah pun kini dijalaninya. Kang Hafidz, berkesempatan ngobrol banyak dengan kang Hari Moekti dalam perjalanan ngisi ke daerah Lubang Buaya. Simak deh kutipannya.
Gimana ceritana kang hari banting setir dari musisi menjadi da’i?
Tahun 1996, sekitar 15 tahun lalu. Tahun 1996 itu masa kebangkitan saya. Selama itu (selama jadi artis) terperosok dalam lumpur kemaksiatan, dunia yang gelap, bahagia yang semu, kekayaan fatamorgana, kesenangan yang menipu. Ketika terbuka pemikiran saya, saya bangkit meninggalkan dunia itu (dunia entertain) dan saya bahagia. Bahagia banget dengan segala kekurangan dan aktifitas yang saya lakukan serakang ini saya ngerasa hidup lebih bermakna. Alhamdulillah senang sekali, dan tidak tergiur untuk balik lagi ke sana.
Padahal banyak orang pengen jadi selebriti kang?
Ya itu…itu kan fatamorgana. Oh airr…begitu didatangin gak ada. wah kaya, terkenal, begitu ngerasain celaka dia. Stress. Seperti minum air laut, haus terus, akhirnya membunuh dia. Tahun 1984, saya mulai terkenal, duit banyak. Tapi makin gelisah hidup ini. Terus menerus selama bertahun-tahun. Tahun 1995, saya baru dapat pamahaman. Dalam pandangan Islam, bahagia itu mendapat ridho dari Allah. Ketika saya pelajari, ternyata saya tidak diridhoi, saya tinggalkan. Agar mendapat ridho Allah.
Gimana tanggapan orang-orang dekat dengan perubahan kang Hari? 
Orang dekat, teman semua menjauh. Bahkan keluargapun memfitnah. Tapi sekarang, mereka menganggap benar. Mereka melihat saya bahagia. Berat meyakinkan keluarga. Kalo keimananya sedikit emang berat. Tapi kalo keinginannya kuat, enteng-entena aja. Keinginan untuk berubah, keinginan untuk mendapat ridho Allah. Cara memperkuat keinginan itu dengan ngaji. Dengan ngaji kita dapat kekuatan baru, semangat baru, dan setiap saat beratmbah. Makanya ngajinnya pun harus tiap saat. Seminggu sekali itu paling tidak. Sehingga keimanan kita makin tebel, makin kuat.
Banyak artis juga yang berhenti dari dunia artis tapi kurang aktif berdakwah seperti kang Hari?
Nah itu…saya tidak berkaca pada teman-teman yang berhenti dari dunia artis, langsung tidak ada aktifitas. Wirid aja, mendekam aja, baik untuk dirinya. Nggak gitu. Saya meneladani para sahabat nabi. Seperti Umar bin khatab, tetep aja beringas. Tapi beringasnya beda.
Tapi kang, ada yang ngerasa belum layak berdakwah karena ilmu islamnya masih dikit?
Dulu saya mikir juga begitu. Perbaiki diri dulu baru berdakwah. Tapi ustadz saya bilang ‘mas Hari Jangan berbuat 2 kesalahan’. Dakwah itu wajib. Memperbaiki diri , menambalh ilmu, menambah tsaqofah itu wajib. Kalo aku mau ngaji dulu deh tapi tidak berdakwah, itu salah. Dua kesalahan, udah nggak berdakwah, nggak ngaji lagi. Nah, ketika saya ngaji baru dapat satu dua ilmu langsung saya dakwahkan. Saya tau sekuler aja, saya dakwahkan. Tiap minggu ngaji bertambah ilmunya dan terus meningkat. Orang yang merasakan.
Tapi kayanya konten dakwah kang Hari agak ‘beda’, bukan cuman perbaikan diri?
Ya, memperbaiki umat. Kalo memperbaiki umat tuh otomatis harus memperbaiki sistem umat. Bukan individunya aja. Secara individu emang harus ada perubahan, menjadi takwa dengan ngaji secara internsif. Juga mengajak masyarakat bertakwa juga nengan berjamaah. Dengan berjamaah ini kita mengajak umat menerapkan sistem. Karena kalo berdakwah nggak ke sistem gak bisa. Bagaikan menggarami laut. Jadi memperbaiki diri untuk merubah sistem. Gak puas dengan perubahan diri. Jadi saya kalo berdakwah ya menakwahkan perubahan sistem.
Emang sistem sekarang udah rusak?
Bukan rusak, tapi sistemnya ini kufur. Sistem kufur dipake jadi yang makenya rusak terpengaruh sistem. Makanya pake sistem Islam.
Kenapa ngotot harus pake sistem Islam?
Iyaa dong. Manusia itu kan diciptakan oleh Allah. Yang tahu aturan tentang kehidupan manusia itu ALLAH. Ketika aturan Allah diterapkan, pasti mulia manusia.
Tapi banyak yang utopis kang dengan penerapan sistem Islam?
Iya sih, gak ada yang mikir Indonesia merdeka. Tahun 1928 aja orang mencibir. Mana mungkin Indonesia merdeka, mana mungkin bisa melawan Belanda. Tapi kenyataannya, merdeka tuh. Karena keyakinan dalam diri perjuang-pejuang kemerdakan itu bakal meredeka. Saya tuh punya keyakinan itu dalam memperjuangkan Islam. Apalagi banyak yang memperjuangkan. Yang utopis itu justru yang mengharapkan hukum lain untuk kesejahteraannya. Khayalan itu. Mana ada hukum lain yang bisa mensejahterakan.
Sistem Islam apa yang dimaksud kang?
Kalo bicara islam, bicara khilafah. Khilafah itu kesatuan kepemimpinan yang satu untuk umat islam sedunia. Pemimpinnya khalifah, ulil amri, amirul  mukminin. Khilafah sebagai institusi yang menerapkan hukum Allah dan yang menjalankannya khalifah.
Remaja penting gak sih kang tuk tahu dan tentang konsep syariah dan khilafah?
Penting, sangat penting. Karena mereka nanti jadi tulang punggung kekuatan negara dan pengurus umat. Seperti pada masa Rasulullah. Membina 40 orang pemuda, seperti Sa’ad bin abi Waqas atau Ali bin Abi Thalib. Dari para pemuda ini muncul pemimpin-pemimpin yang gagah. Seperti Khalid bin Walid atau Muhammad al-Fatih. Sekarang, remaja diserang dengan budaya barat. Remaja kita dikasih diskotik, Missing Liryc, Take Me Indonesia, atau film dan sinetron murahan. Karena remaja dianggap berbahaya kalo paham islam, maka dihancurkanlah generasinya. Ini yang bisa bikin lost generation beberapa tahun ke depan kalo remaja tidak dikembalikan lagi memahami Islam.
Apa pesan kang hari untuk para pembaca drise?
Wahai adik-adikku, anak-anakku. Mengaji adalah modal dari dakwah. Nggak ada orang yang ke Surga kecuali orang yang bertakwa. Ngaji sekarang juga, jangan tunggu esok! 

Tidak ada komentar:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ( An Nisa : 48)"

Nasehat Imam Empat Mazhab," Jangan fanatik kepada kami "!

Imam Abu Hanifah (Imam Mazhab Hanafi)
Beliau adalah Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit yang dilahirkan pada tahun 80 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Apabila hadits itu shahih, maka hadits itu adalah madzhabku.” (Ibnu Abidin di dalam Al- Hasyiyah 1/63)

2. “Tidak dihalalkan bagi seseorang untuk berpegang pada perkataan kami, selagi ia tidak mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (Ibnu Abdil Barr dalam Al-Intiqa’u fi Fadha ‘ilits Tsalatsatil A’immatil Fuqaha’i, hal. 145) Dalam riwayat yang lain dikatakan, “Adalah haram bagi orang yang tidak mengetahui alasanku untuk memberikan fatwa dengan perkataanku.” Di dalam sebuah riwayat ditambahkan, “Sesungguhnya kami adalah manusia yang mengatakan perkataan pada hari ini dan meralatnya di esok hari.”

3. “Jika aku mengatakan suatu perkataan yang bertentangan dengan kitab Allah ta’ala dan kabar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah perkataanku.” (Al-Fulani di dalam Al- lqazh, hal. 50)

Imam Malik (Imam Mazhab Maliki)
Beliau adalah Malik bin Anas, dilahirkan di Kota Madinah pada tahun 93 Hijriyah. Beliau berkata,

1. “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia yang kadang salah dan kadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku. Setiap pendapat yang sesuai dengan Kitab dan Sunnah, maka ambillah. Dan setiap yang tidak sesuai dengan Al Kitab dan Sunnah, maka tinggalkanlah.” (Ibnu Abdil Barr di dalam Al-Jami’, 2/32)

2. “Tidak ada seorang pun setelah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, kecuali dari perkataannya itu ada yang diambil dan yang ditinggalkan, kecuali Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.” (Ibnu Abdil Hadi di dalam Irsyadus Salik, 1/227)

3.Ibnu Wahab berkata, “Aku mendengar bahwa Malik ditanya tentang hukum menyela-nyelan jari di dalam berwudhu, lalu dia berkata, ‘Tidak ada hal itu pada manusia’. Maka aku meninggalkannya hingga manusia berkurang, kemudian aku berkata kepadanya, ‘Kami mempunyai sebuah sunnah di dalam hal itu’. Maka Imam Malik berkata, ‘Apakah itu?’ Aku berkata, ‘Al Laits bin Saad dan Ibnu Lahi’ah dan Amr bin Al-Harits dari Yazid bin Amr Al ¬Ma’afiri dari Abi Abdirrahman Al-Habli dari Al Mustaurid bin Syidad Al-Qirasyi telah memberikan hadist kepada kami, ia berkata, ”Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggosok antara jari-jemari beliau dengan kelingkingnya.” Maka Imam Malik berkata, ‘Sesungguhnya hadist ini adalah hasan, aku mendengarnya baru kali ini.’ Kemudian aku mendengar beliau ditanya lagi tentang hal ini, lalu beliau (Imam Malik) pun memerintahkan untuk menyela-nyela jari-jari.” (Mukaddimah Al-Jarhu wat Ta’dil, karya Ibnu Abi Hatim, hal. 32-33)

Imam Asy-Syafi’i (Imam Mazhab Syafi’i)
Beliau adalah Muhammad bin idris Asy-Syafi’i, dilahirkan di Ghazzah pada tahun 150 H. Beliau rahimahullah berkata,

1. “Tidak ada seorang pun, kecuali akan luput darinya satu Sunnah Rasulullah. Seringkali aku ucapkan satu ucapan dan merumuskan sebuah kaidah namun mungkin bertentangan dengan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itulah pendapatku” (Tarikhu Damsyiq karya Ibnu Asakir,15/1/3)

2. “Kaum muslimin telah sepakat bahwa barang siapa yang telah terang baginya Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya, hanya karena mengikuti perkataan seseorang.”
(Ibnul Qayyim, 2/361, dan Al-Fulani, hal.68)

3. ”Jika kalian mendapatkan di dalam kitabku apa yang bertentangan dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tinggalkanlah apa yang aku katakan.” (Al-Harawi di dalam Dzammul Kalam,3/47/1)

4. ”Apabila telah shahih sebuah hadist, maka dia adalah madzhabku. ” (An-Nawawi di dalam AI-Majmu’, Asy-Sya’rani,10/57)

5. “Kamu (Imam Ahmad) lebih tahu daripadaku tentang hadist dan para periwayatnya. Apabila hadist itu shahih, maka ajarkanlah ia kepadaku apapun ia adanya, baik ia dari Kufah, Bashrah maupun dari Syam, sehingga apabila ia shahih, aku akan bermadzhab dengannya.” (Al-Khathib di dalam Al-Ihtijaj bisy-Syafi’I, 8/1)

6. “Setiap masalah yang jika di dalamnya terdapat hadits shahih dari Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menurut para pakar hadits, namun bertentangan dengan apa yang aku katakan, maka aku rujuk di dalam hidupku dan setelah aku mati.” (Al-Hilyah 9/107, Al-Harawi, 47/1)

7. ”Apabila kamu melihat aku mengatakan suatu perkataan, sedangkan hadist Nabi yang bertentangan dengannya adalah hadits yang shahih, maka ketahuilah, bahwa pendapatku tidaklah berguna.” (Al-Mutaqa, 234/1 karya Abu Hafash Al-Mu’addab)

8. “Setiap apa yang aku katakan, sedangkan dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam terdapat hadist shahih yang bertentangan dengan perkataanku, maka hadits nabi adalah lebih utama. Olah karena itu, janganlah kamu taklid mengikutiku.” (Ibnu Asakir, 15/9/2)

9. “Setiap hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maka hal itu adalah pendapatku walaupun kalian belum mendengarnya dariku” (Ibnu Abi Hatim, 93-94)

Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab Hambali)

Beliau Adalah Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal yang dilahirkan pada tahun 164 Hijriyah di Baghdad, Irak. Beliau berkata,

1. “Janganlah engkau taqlid kepadaku dan jangan pula engkau mengikuti Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil.” (Al-Fulani, 113 dan Ibnul Qayyim di dalam Al-I’lam, 2/302)

2. “Pendapat Auza’i, pendapat Malik, dan pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan ia bagiku adalah sama, sedangkan hujjah itu hanyalah terdapat di dalam atsar-atsar (hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-wr1)” (Ibnul Abdil Barr di dalam Al-Jami`, 2/149)

3. “Barang siapa yang menolak hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sesungguhnya ia telah berada di tepi jurang kehancuran. ” (Ibnul Jauzi, 182).

Selengkapnya klik DI SINI

Demikianlah ucapan para Imam Mazhab. Masihkah kita taqlid buta kepada mereka, atau taqlid kepada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Ilmu & Amal

Tuntutan ilmu adalah amal & tuntutan amal adalah ilmu . Amal hati/batin dinilai dengan keikhlasan & amal lahir dinilai dengan ketaatan mengikuti sunnah Rasul

Tauhid

“Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ’Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya dihadapanmu. Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya suatu kaum berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemudharatan kepadamu kecuali dengan sesuatu yg telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran- lembaran telah kering.’” (HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata,” Hadist ini hasan shahih). ☛ ☛ ☛ “Jagalah Allah, maka engkau mendapati-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah ketika senang, maka Dia akan mengenalmu ketika susah. Ketahuilah bahwa apa yang luput darimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan luput darimu. Ketahuilah bahwa pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama kesempitan, dan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.”(Dalam riwayat selain at-Tirmidzi)

Tes Gannguan Jin Dalam Tubuh

Sesungguhnya syirik itu melenyapkan amalan dan menyebabkan kekal di dalam neraka

Gerakan Sholat Yang Benar

www.loogix.com. Animated gif